PENDAHULUAN
Dalam suatu organisasi besar maupun kecil pasti memiliki pemimpin yang
akan mengarahkan tujuan dari suatu organisasi tersebut. Pemimpin itu
sendiri dapat diartikan sebagai seseorang yang memberi contoh dan
memimpin segala sesuatu nya untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Pemimpin juga mempunyai peranan sangat penting untuk para pengikutnya
misalnya saja pemimpin itu sebagai motivator dan dapat meningkatkan
suatu prestasi organisasi bila pemimpinnya dapat mengatur suatu
organisasi tersebut. Bisakah anda bayangkan bagaimana jadinya suatu
organisasi bila tanpa pemimpin? Kemudian kepemimpinan seperti apa yang
dapat menciptakan prestasi dan mencapai suatu tujuan organisasi?
TEORI
Ada berbagai macam karakter manusia di dunia ini termasuk watak-watak
dari seorang pemimpin. Dari berbagai macam karakter dan watak seorang
pemimpin itulah timbul bagaimana cara seorang pemimpin itu memimpin
suatu organisasi. Berikut ini beberapa macam tipe-tipe kepemimpinan
seseorang dalam memimpin suatu organisasi :
1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis mempunyai kekuatan energi, daya tarik dan
pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia
mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal
yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan
ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman,
yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang
kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada
pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan
pengaruh dan daya tarik yang sangat besar.
2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
(1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang belum dewasa, atau
anak sendiri yang perlu dikembangkan, jadi segala sesuatu yang ingin
dicapainya dikerjakan sendiri.
(2) mereka bersikap terlalu melindungi,
(3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri,
(4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif,
(5) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau
bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka
sendiri,
(6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe
kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan
maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi
yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan
otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik
adalah:
(1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana,
(2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan,
(3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan,
(4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya,
(5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya,
(6) komunikasi hanya berlangsung searah.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain:
(1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi,
(2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal,
(3) berambisi untuk merajai situasi,
(4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri,
(5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan,
(6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi,
(7) adanya sikap eksklusivisme,
(8) selalu ingin berkuasa secara absolut,
(9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku,
(10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia
membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri.
Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya.
Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya
sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki
keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak
buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan
suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya
diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme.
Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan
kacau balau.
6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang
tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang
luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali
sikap nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi
pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab
internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan
kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi
terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. Kepemimpinan
demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat
dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan
bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota
seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
PEMBAHASAN
Dari masing-masing tipe kepemimpinan di atas terdapat kekurangan dan kelebihannya.
• Untuk tipe kepemimpinan kharismatis, tipe ini lebih banyak menampilkan
hal positif yang artinya baik untuk di tiru oleh seorang pemimpin agar
dapat menciptakan pengaruh dan semangat yang tinggi kepada pengikutnya.
• Untuk tipe kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik, untuk tipe ini
saya rasa lebih banyak negative nya bayangkan saja jika seorang pemimpin
tidak memberikan kesempatan untuk pengikutnya inisiatif atau berkreasi.
Sama saja halnya seorang pemimpin itu bekerja sendiri tanpa bantuan
dari pengikutnya. Tentu saja kepemimpinan ini tidak akan membuat
organisasi yang mereka pimpin dapat berkembang dan maju pesat karena
kurangnya imajinasi dan inspirasi dari para pengikutnya.
• Untuk tipe kepemimpinan Militeristik, untuk tipe ini saya rasa cukup
baik karena dengan peraturan yang ketat maka para pengikutnya pasti akan
mentaati semua peraturan yang diberikan oleh pimpinannya asalkan
pemimpinnya juga tidak terlalu bersikap otoriter. Tipe kepemimpinan ini
baik untuk ditiru selama pemimpinnya dapat mengimbangi pada saat kapan
ia harus bersikap tegas dan pada saat kapan ia harus bersikap seperti
teman jadi akan terjadi komunikasi yang timbal balik bukan searah saja,
tipe ini juga dapat menguntungkan suatu organisasi karena pemimpin yang
bersifat tegas akan menghasilkan sesuatu yang baik pula untuk kemajuan
organisasinya.
• Untuk tipe kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator). Pada
cirri-cirinya terdapat bahwa tipe ini tidak pernah memberi informasi
kepada para pengikutnya yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang
akan dilakukan, hal ini tentu membawa dampak buruk dalam organisasi
karena tidaka akan terjadi komunikasi yang baik antara pemimpin dan para
pengikutnya yang mungkin akan menimbulkan kesalahpahaman untuk
melakukan suatu tindakan.
• Untuk tipe kepemimpinan Laissez Faire, kepemimpinan tipe ini tentunya
membawa banyak dampak negative karena kalau dari seorang pemimpinnya
saja tidak mempunyai kemampuan dan hanya sebagai symbol seorang pemimpin
bagaimana para pengikutnya dan organisasinya kan maju dan berkembang?
Semua tugas diperintahkan dan diserahkan begitu saja kepada bawahannya
tentu saja ini merupakan tipe kepimimpina yang tidak bertanggung jawab.
• Untuk tipe kepemimpinan Populistis, tipe kepemimpinan ini jika
diterapkan dalam suatu organisasi sangatlah baik karena masih
mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
• Untuk tipe kepemimpinan Demokratis, tipe kepemimpinan ini sangatlah
baik jika diterapkan dalam suatu organisasi karena dalam organisasi ini
terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dan pemimpin tipe ini
pun dapat bekerja sama dengan baik kepada bawahannya tentu saja hal ini
dapat membantu para pengikutnya dan dapat memajukan suatu organisasi
yang dipimpinnya.
Intinya beberapa tipe kepemimpinan yang ada akan berjalan baik tergantung dari karakter dan kepribadian pemimpinnya itu sendiri.
Sumber : http://belajarpsikologi.com/tipe-tipe-kepemimpinan/
semoga bermanfaat ya , gan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar