Amrin
F1C114059
FMIPA UHO KENDARI SULTRA
MAGMA DAN BATUAN BEKU
Magma adalah cairan silikat pijar yang bersuhu 900oC - 1200oC yang terletak pada kerak bumi
bagian bawah dan astenosfer bagian atas yang bersifat liquid dan mobile yang
terbentuk secara alamiah. Magma secara umum berdasarkan sifatnya terbagi atas :
1.
Magma
Asam (Magma Rhyolite) adalah Magma yang memiliki kandungan SiO2 65
– 75 % dengan kandungan Fe, Mg, Ca Yang Rendah dan Kandungan Na dan
K yang Tinggi.
2. Magma Intermediet (Magma Andesitik)
adalah Magma yang memiliki kandungan SiO2
55 –65 % dengan
kandungan Fe, Mg, Ca, Na, K yang seimbang (menengah)
3. Magma Basa (Magma
Basaltic) adalah Magma yang memiliki kandungan SiO2 45–55 % dengan kandungan Fe, Mg, Ca yang tinggi dan kandungan Na, K yang
rendah.
Magma terbentuk dari hasil proses partial melting batuan
samping (wall rock) yang masuk ke dalam zona astenosfer atau dari hasil
tumbukan antara dua buah lempeng yang berbeda berat jenis atau densitas,
di mana salah satu lempeng akan menujam dan membentuk zona subduksi.
Akibat dari gesekan kedua lempeng tersebut maka akan terjadi peningkatan
suhu dan tekanan dengan di pengaruhi air yang berasal dari akuifer, air
meteorit, air juvenil, maupun air conet dengan di ikuti peleburan sebagian
lempeng (litosfer)
yang nantinya akan membentuk Magma, baik yang bersifat asam, intermediet,
maupun bersifat basa. Dalam
perkembangannya Magma akan mengalami evolusi baik hibridisasi, sinteksis dan
anaktesis yang di ikuti dengan proses diferensiasi Magma.
Magma memiliki berbagai mineral ekonomis yang terkandung di
dalamnya sebagai produk hasil proses diferensiasi Magma, yang nantinya akan
membentuk endapan bijih Magmatis. Berikut adalah
gambar proses pembentukannya.
Endapan
Magmatis terbentuk dari :
·
Kristalisasi
langsung dari massa batuan beku, atau
·
Konsentrasi
melalui proses differensiasi Magma.
·
Secara
umum merupakan endapan mineral bijih yg terbentuk akibat kristalisasi paling
awal dari Magma.
Apabila suatu Magma mencapai permukaan bumi maka akan
terbentuk batuan yang kita kenal sebagai batuan beku. Apabila proses
kristalisasi atau pembekuan terjadi di bawah permukaan bumi di sebut sebagai
batuan beku intrusif sedangkan apabila proses pembekuannya terjadi ketika
mencapai permukaan bumi maka di sebut batuan beku ekstrusif. Magma dan batuan
beku saling berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya, di mana apabila Magma
yang terbentuk adalah Magma asam, maka produk batuannya adalah batuan beku
asam, begitupun sebaliknya. Tubuh batuan beku intrusif ada yang berupa sill,
dike, batollith, lakollith, lopollith. Pada zona - zona
inilah sering di temukan beragam mineral ekonomis. Batuan beku memiliki tekstur
afanitik, faneritik, porfiritik, glass, serta struktur berupa jointing,
amigdaliodal, pillow lava, aliran dan sebagainya. Pengenalan akan struktur dan
tekstur pada batuan beku sangat penting di lakukan
karena dapat membantu dalam penamaan suatu batuan beku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar